This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Juli 2020

"Kisah Kurcaci Dan Tikus Bersama Keju nya" Diambil dari buku "Who Moved My Cheese?" Karya Spencer Jhonson.

elexmediacomputindo
"Kisah Kurcaci Dan Tikus Bersama Keju nya"

Diambil dari buku "Who Moved My Cheese?" Karya Spencer Jhonson.

 

Kesuksesan masa lampau tidak akan ada artinya, jika kita berhenti dalam berinovasi, berkarya dan berusaha. Itulah sedikit penggalan makna dari buku Who Moved My Cheese? yang dikarang oleh Spancer Jhonson. Bagi khalayak luas yang suka membaca buku, tentunya tidak asing jika mendengar sosok Spancer Jhonson. Beliau merupakan salah satu penulis buku terlaris versi New York Times dan sekaligus pemikir ulung internasional dalam hal menyelesaikan berbagai permasalahan menjadi lebih praktis dan mudah diselsaikan.

Buku Who Moved My Cheese? Adalah sebuah buku yang menceritakan sebuah perumpamaan sederhana yang mengungkap kebenaran sesungguhnya tentang perubahan. Penyajian kisahnya sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat dianalogikan pada pengalaman empiris masing-masing pembaca.

Dalam kisah nya, buku ini menceritakan tentang cara pandang dua ekor tikus dan dua ekor kurcaci yang sangat berbeda dalam bertahan hidup untuk mendapatkan sepotong keju pada sebuah labirin. Dimana 2 ekor tikus yakni Sniff (peng-endus) dan Scurry (pe-lacak) memiliki pemikiran seperti hewan pengerat lainnya yang sangat sederhana untuk mendapatkan kembali kejunya, dimana ketika kejunya habis dia akan tetap mencari sampai dapat. Berbeda dengan Hem (kaku) dan Haw (aman) layaknya manusia yang dibekali oleh fikiran dan emosi yang kompleks, sehingga terkadang sulit menerima keadaan. Dimana ketika persediaan kejunya habis dia mengeluh bahkan saling menyalahkan, Siapa yang memindah kejunya? Kenapa tidak ada kejunya? Siapa yang menghabiskan?, mereka berdua hanya fokus pada permasalahan bukan pada solusi.

Perumpamaan Cheese (Keju) melambangkan hal hal yang kita kehendaki dalam hidup, bisa berupa pekerjaan, hubungan, uang, kekayaan, kesehatan, ketenangan dll. Sedangkan Labirin adalah tempat dimana kita mencari apa yang hendak kita capai atau inginkan, bisa tempat kerja/kantor, rumah, keluarga atau lingkungan masyarakat disekitar.

Inspirasisukses "youtube"

Pada perjalanan kisahnya ketika stok keju sudah habis disinilah perjalanan hidup pada labirin dimulai, dua ekor tikus Sniff dan Scurry mulai mencari kepingan keju dan station keju lain pada labirin, dan ternyata mereka berdua lebih mudah menemukan keju lagi dengan menggunakan metode Trial and Error, Sniff mengendus tiap lorong dan mencari jalan yang menuju arah station keju dan Scurry berlari mengeksekusi untuk memastikan lorong tersebut apakah terdapat keju disana, meskipun mereka kerap kali menemukan lorong yang salah, mereka berdua pun akan kembali mencari di lorong selanjutnya hingga menemukan kejunya. Berbeda dengan Hem dan Haw yang memiliki karakter seperti manusia pada umumnya yang dibekali pikiran dan emosional justru disinilah permasalahannya, ketika keju mulai habis mereka cenderung saling menyalahkan, who moved my cheese? Siapa yang menghabiskannya?, pasti ada yang memindahkan? Ataukah ada yang menyembunyikan?. Mereka tidak percaya dengan keadaan yang terjadi, sulit bertindak dan masih terbayang kesuksesan dan kenyamanan keju yang terdahulu. Namun pada perjalannanya Haw pun menyadari akan kesalahan yg dilakukan, banyak mengeluh, susah Move On dan Haw menertawakan akan kebodohan dirinya, dan Haw berfikir untuk  segera bangkit dan mencari keju lain.

Semangat Haw pun sudah menyala untuk segera mencari keju lain, namun tidak dengan Hem yang terus mengeluh, terpuruk dengan keadaan dan bertanya tanya kemana perginya keju miliknya. Dengan berat hati akhirnya Haw pun berangkat sendiri mencari kepingan dan station keju yang lain, pada perjalanannya Haw menemukan beberapa keju dengan jumlah yang sedikit lalu dikumpulkan untuk dibagikan kepada Hem sembari mengajaknya kembali untuk mencari keju lain. Namun jawaban yang sama didapatkan oleh Haw, Hem belum bisa beranjak dari penyesalan akan hilangnya kejunya. Haw pun memutuskan untuk berangkat sendiri lagi dan berharap Hem bisa berubah fikiran dan menyusul, tak lupa Haw menuliskan beberapa kata di tiap dinding labirin yang dia lewati berharap Hem tidak tersesat ketika menyusulnya.

Sampai pada penghujung perjalanan, Haw pun akhirnya menemukan station keju yang dia dambakan, penuh dengan berbagai jenis keju dengan jumlah yang banyak. Disalah satu sudut Haw melihat sosok Sniff dan Scurry yang sudah menikmati lebih dahulu keju pada station tersebut. Mereka bertiga akhirnya menikmati bersama keju tersebut sambil berharap Hem akan segera menyusul. Haw berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi lagi kesalahannya pada station keju yang lama, kali ini Haw sealu mengontrol dan memeriksa tiap keju yang ada, memastikan kesegaran dan jumlah persediannya.

 

* * * SELESAI  * * *

 

officebevaria.de

Dalam kisah buku Who Moved My Cheese? Yang berusaha kami ulas singkat terdapat banyak sekali pelajaran yang kita dapatkan. Karakter tokoh yang digambarkan Sniff, Scurry, Hem dan Haw merupakan perwujudan karakter manusia pada umumnya ketika menghadapi adanya sebuah perubahan, baik dalam diri atau lingkungan. Sniff yang pandai mengendus adanya sebuah tanda-tanda akan terus berusaha mencari, dan Scarry akan berlari untuk mengeksekusi dan memastikan keberadaan yag ada. Sedang Hem yang terjebak pada kejayaan masa lalu cenderung diam dan penuh penyesalan, berbeda dengan Haw yang bergegas bangkit dari keterpurukan untuk tetap melangkah mencari apa yang dituju.

Kisah tersebut bisa kita refleksikan pada karakter masing masing dan bagian dari evaluasi diri kita, Sniff, Scurry atau Haw, atau bahkan kita adalah Hem? Entahlah... silahkan dinilai masing-masing. Pada sebuah organisasi baik besar ataupun kecil pasti terdapat ke empat tokoh tersebut dalam perjalananya, mereka semua saling melengkapi. Sniff dengan daya endus yang kuat akan pandai melihat perkembangan terbaru yang ada, dan potensi apa yang terjadi pada beberapa periode waktu kedepan, semua dirumuskan pada sebuah evaluasi untuk perubahan, lalu Scarry dengan cekatan melacak dan mengeksekusi secepat mungkin peluang yang akan terjadi. Karakter seperti Hem cenderung kaku, ibarat jangkar kapal yang dijatuhkan pada saat berlayar, tentunya menghambat laju sebuah kapal (organisasi) dan mereka sulit untuk berubah dan menyesuaikan diri. Berbeda dengan Haw yang cenderung lebih menimbang dan memilah terhadap perubahan yang terjadi, mencari maksud dan tujuan akan adanya perubahan, meskipun cenderung lambat namun sosok ini dibutuhkan dalam menimbang dan memutuskan sebuah tindakan sampai dia akhirnya menyakini.

 

PELAJARAN HIDUP DARI KISAH "Who Moved My Cheese?"

1.      Perubahan adalah hal yang pasti – keju akan terus bergerak. Kita akan tertinggal apabila kita berhenti. Terus bergerak dan berinovasi, seperti Bluebird yang berbenah diri dari gempuran taksi online dan digitalisasi.

2.      Perhatikan Perubahan – Cium kejumu sesering mungkin agar kamu tahu bila kejumu sudah tua. Seperti pidato terakhir dari CEO Nokia yang bilang,”Kita tidak melakukan apapun yang salah, tapi entah bagaimana kita kalah.” Ini merupakan pengingat bahwa dunia terus berubah dan kita tidak bisa terjebak dalam kesuksesan masa lalu.

3.      Adaptasi Perubahan dengan Cepat – Semakin cepat kita melepas keju lama, kita akan mendapat keju yang baru. Mungkin ini gambaran dari stasiun TV nasional yang terus berbenah ketika hampir kalah dengan sosial media Youtube dalam menjaring peminat.

4.      Bersiap untuk Berubah dan Nikmatilah – Keju akan terus bergerak- Bergeraklah bersama Keju. Penyesuaian diri pada era digitalisasi sangat dibutuhkan agar relevan sesuai dengan bidang dan kebutuhan kita. Tidak menutup kemungkinan manual labour diganti dengan Robot.


Sabtu, 04 Juli 2020

Kompas.com

Adakah yang mengenal Mark Manson ? atau pernah membaca salah satu buku karya bloger kenamaan yang lahir di kota New York tersebut?. Jika sudah mari kita berdiskusi dengan sematkan beberapa komentar dibawah tulisan ini, dan jikalau belum mari simak beberapa poin ulasan kami dari buku pertama beliau yang  menjadi buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail yang berjudul “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang lebi baik.

Dalam bukunya tersebut, seorang Mark Manson ingin memberikan pesan kepada para pembaca bahwa kunci untuk menjadi orang yang lebih kuat, lebih bahagia adalah dengan mengerjakan segala tantangan dengan lebih baik dan berhenti memaksa diri menjadi “positif” disetiap saat. Yang disajikan melalui beberapa pengalaman empiris Manson dalam menjalani kehidupan yang dialaminya. Dalam buku tersebut Manson juga mengajak kita untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya. Mengakrabi ketakutan kegagalan dan ketidakpastian  sehingga kita melarikan diri dan mengelak .

Dalam tulisan ini, saya menuliskan beberapa poin-poin penting yang dituliskan Manson dalam bukunya “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” yang secara pribadi mengajarkan saya menjadi manusia yang lebih rasional dalam menyikapi setiap perkembangan disekitar. Menjadi manusia yang bebas dari belenggu keraguan dalam setiap pengambilan keputusan.

Berikut beberapa point yang bisa kami tulis, semoga bermanfaat :

1. Semua hal yang bernilai positif dalam hidup, dimenangkan lewat pengalaman yang berasosiasi negatif.

2. Masa bodoh/bodoh amat adalah memandang tanpa gentar semua masalah yang sulit untuk dapat megambil suatu keputusan (tindakan).

3. Mengurusi segala hal dari orang lain sama dengan berhak merasa nyaman kapan saja, dengan kata lain semua harus persis dengan apa yang kita inginkan.

4. Masa bodoh bukan berarti acuh, namun nyaman saat jadi berbeda.

Gramedia.com

5. Temukan suatu hal jauh lebih penting dari sebuah “kesulitan”.

6. Sifat manusia memiliki kecenderungan untuk memilih suatu hal untuk diperhatikan.

7. Ketetapan hidup berisi masalah, kesedihan, penyesalan, kerugian dsb. Ketika kita nyaman dengan semua itu , kita kan jadi tak terkalahkan pada tingkat spiritual paling dasar.

8. Satu satunya cara mengatasi kepedihan yang timbul adalah pertama tama kita harus belajar menanggung semua itu.

9. Sadarilah hidup itu sendiri adalah suatu bentuk penderitaan, dimana orang kaya akan menderita dengan kekayaanya, orang miskin menderita karena kemiskinannya.

10. Ada sebuah premis yang mendasari semua asumsi dan keyakinan kita, yaitu bahwa kebahagiaan bersifat algoritmik, bisa diotak atik, diperoleh dan dicapai. Premis itulah yang jadi permasalahanya, kebahagiaan bukanlah suatu persamaan yang dapat dipecahkan, ketidakpuasan dan kegelisahan merupakan bagian yang inheren (berhubungan) dari sifat manusia.

11. Alasan sederhana adanya sebuah penderitaan adalah bahwa penderitaan bermanfaat secara biologis.

12. Manusia sering merasa tidak puas dengan apapun yang dimiliki namun merasa puas hanya dengan sesuatu yang tidak dimiliki.

13. Derita emosional akibat penolakan atau kegagalan mengajarkan kita bagaimana cara mencegah kesalahan yang sama.

Akurat.com


14. Hidup hanyalah rentetan masalah yang tak berujung, solusi terhadap suatu masalah hanya akan menciptakan masalah lain.

15. Kebahagiaan datang dari keberhasilan memecahkan masalah, untuk menjadi bahagia memerlukan sesuatu untuk dipecahkan, dengan demikian kebahagiaan adalah suatu tindakan (bentuk), bukan suatu yang diam diam tiba diberikan kepada kita.

16. Masalah dalam hidup tidak pernah berhenti, solusi dari suatu masalah dapat menimbulkan masalah baru. Sehingga solusi terhadap masalah kita hari ini akan meletakkan fondasi untuk masalah selanjutnya.

17.  Cara pandang yang salah dalam menghadapi sebuah masalah :

-  Penyangkalan : pengalihan diri dari kenyataan masalah, sehingga menciptakan kenyamanan jangka pendek.

-      Mentalitas Korban : merasa diri tidak mampu , menyalahkan keadaan orang lain sehingga menciptakan keetidakberdayaan.

Kompas.com


18. Titik kekurang pekaan emosional muncul karena berpautan dengan emosi – emosi yang dianggap tidak pantas untuk dibiarkan berkembang. Terkadang kita juga bertanggung jawab atas hal-hal yang bukan merupakan kesalahan kita.

19.  Ada 2 konsep yang butuh dipahami dalam memaknai kesalahan dalam hidup, yang pertama bahwa Kesalahan adalah bentuk lampau (past tense), dan Tanggung jawab adalah bentuk kini/saat ini (present tense).

20.  Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas keadaan anda kecuali diri anda sendiri. Banyak orang yang mungkin disalahkan atas ketidaknyamanan ini, namun yang bertanggung jawab tetap diri anda sendiri.

 

IDN Times.com

Setelah membaca buku “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” dan ada dua puluh point penting yang saya tulis ditas memberikan dampak luar biasa tehadap diri saya, khusunya pada cara pandang saya terhadap masalah yang sedang saya hadapi. Tentunya bagi para pembaca semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan sedikit banyak cara pandang terhadap masalah yang sedang dihadapi. Karena kita harus sadar bahwa dalam hidup masalah akan menjadi teman sejati dalam perjalanannya.

 

Terimakasih banyak sudah singgah di Blog saya, dan semoga tulisan ini bermanfaat