This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Juli 2020

"Kisah Kurcaci Dan Tikus Bersama Keju nya" Diambil dari buku "Who Moved My Cheese?" Karya Spencer Jhonson.

elexmediacomputindo
"Kisah Kurcaci Dan Tikus Bersama Keju nya"

Diambil dari buku "Who Moved My Cheese?" Karya Spencer Jhonson.

 

Kesuksesan masa lampau tidak akan ada artinya, jika kita berhenti dalam berinovasi, berkarya dan berusaha. Itulah sedikit penggalan makna dari buku Who Moved My Cheese? yang dikarang oleh Spancer Jhonson. Bagi khalayak luas yang suka membaca buku, tentunya tidak asing jika mendengar sosok Spancer Jhonson. Beliau merupakan salah satu penulis buku terlaris versi New York Times dan sekaligus pemikir ulung internasional dalam hal menyelesaikan berbagai permasalahan menjadi lebih praktis dan mudah diselsaikan.

Buku Who Moved My Cheese? Adalah sebuah buku yang menceritakan sebuah perumpamaan sederhana yang mengungkap kebenaran sesungguhnya tentang perubahan. Penyajian kisahnya sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat dianalogikan pada pengalaman empiris masing-masing pembaca.

Dalam kisah nya, buku ini menceritakan tentang cara pandang dua ekor tikus dan dua ekor kurcaci yang sangat berbeda dalam bertahan hidup untuk mendapatkan sepotong keju pada sebuah labirin. Dimana 2 ekor tikus yakni Sniff (peng-endus) dan Scurry (pe-lacak) memiliki pemikiran seperti hewan pengerat lainnya yang sangat sederhana untuk mendapatkan kembali kejunya, dimana ketika kejunya habis dia akan tetap mencari sampai dapat. Berbeda dengan Hem (kaku) dan Haw (aman) layaknya manusia yang dibekali oleh fikiran dan emosi yang kompleks, sehingga terkadang sulit menerima keadaan. Dimana ketika persediaan kejunya habis dia mengeluh bahkan saling menyalahkan, Siapa yang memindah kejunya? Kenapa tidak ada kejunya? Siapa yang menghabiskan?, mereka berdua hanya fokus pada permasalahan bukan pada solusi.

Perumpamaan Cheese (Keju) melambangkan hal hal yang kita kehendaki dalam hidup, bisa berupa pekerjaan, hubungan, uang, kekayaan, kesehatan, ketenangan dll. Sedangkan Labirin adalah tempat dimana kita mencari apa yang hendak kita capai atau inginkan, bisa tempat kerja/kantor, rumah, keluarga atau lingkungan masyarakat disekitar.

Inspirasisukses "youtube"

Pada perjalanan kisahnya ketika stok keju sudah habis disinilah perjalanan hidup pada labirin dimulai, dua ekor tikus Sniff dan Scurry mulai mencari kepingan keju dan station keju lain pada labirin, dan ternyata mereka berdua lebih mudah menemukan keju lagi dengan menggunakan metode Trial and Error, Sniff mengendus tiap lorong dan mencari jalan yang menuju arah station keju dan Scurry berlari mengeksekusi untuk memastikan lorong tersebut apakah terdapat keju disana, meskipun mereka kerap kali menemukan lorong yang salah, mereka berdua pun akan kembali mencari di lorong selanjutnya hingga menemukan kejunya. Berbeda dengan Hem dan Haw yang memiliki karakter seperti manusia pada umumnya yang dibekali pikiran dan emosional justru disinilah permasalahannya, ketika keju mulai habis mereka cenderung saling menyalahkan, who moved my cheese? Siapa yang menghabiskannya?, pasti ada yang memindahkan? Ataukah ada yang menyembunyikan?. Mereka tidak percaya dengan keadaan yang terjadi, sulit bertindak dan masih terbayang kesuksesan dan kenyamanan keju yang terdahulu. Namun pada perjalannanya Haw pun menyadari akan kesalahan yg dilakukan, banyak mengeluh, susah Move On dan Haw menertawakan akan kebodohan dirinya, dan Haw berfikir untuk  segera bangkit dan mencari keju lain.

Semangat Haw pun sudah menyala untuk segera mencari keju lain, namun tidak dengan Hem yang terus mengeluh, terpuruk dengan keadaan dan bertanya tanya kemana perginya keju miliknya. Dengan berat hati akhirnya Haw pun berangkat sendiri mencari kepingan dan station keju yang lain, pada perjalanannya Haw menemukan beberapa keju dengan jumlah yang sedikit lalu dikumpulkan untuk dibagikan kepada Hem sembari mengajaknya kembali untuk mencari keju lain. Namun jawaban yang sama didapatkan oleh Haw, Hem belum bisa beranjak dari penyesalan akan hilangnya kejunya. Haw pun memutuskan untuk berangkat sendiri lagi dan berharap Hem bisa berubah fikiran dan menyusul, tak lupa Haw menuliskan beberapa kata di tiap dinding labirin yang dia lewati berharap Hem tidak tersesat ketika menyusulnya.

Sampai pada penghujung perjalanan, Haw pun akhirnya menemukan station keju yang dia dambakan, penuh dengan berbagai jenis keju dengan jumlah yang banyak. Disalah satu sudut Haw melihat sosok Sniff dan Scurry yang sudah menikmati lebih dahulu keju pada station tersebut. Mereka bertiga akhirnya menikmati bersama keju tersebut sambil berharap Hem akan segera menyusul. Haw berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi lagi kesalahannya pada station keju yang lama, kali ini Haw sealu mengontrol dan memeriksa tiap keju yang ada, memastikan kesegaran dan jumlah persediannya.

 

* * * SELESAI  * * *

 

officebevaria.de

Dalam kisah buku Who Moved My Cheese? Yang berusaha kami ulas singkat terdapat banyak sekali pelajaran yang kita dapatkan. Karakter tokoh yang digambarkan Sniff, Scurry, Hem dan Haw merupakan perwujudan karakter manusia pada umumnya ketika menghadapi adanya sebuah perubahan, baik dalam diri atau lingkungan. Sniff yang pandai mengendus adanya sebuah tanda-tanda akan terus berusaha mencari, dan Scarry akan berlari untuk mengeksekusi dan memastikan keberadaan yag ada. Sedang Hem yang terjebak pada kejayaan masa lalu cenderung diam dan penuh penyesalan, berbeda dengan Haw yang bergegas bangkit dari keterpurukan untuk tetap melangkah mencari apa yang dituju.

Kisah tersebut bisa kita refleksikan pada karakter masing masing dan bagian dari evaluasi diri kita, Sniff, Scurry atau Haw, atau bahkan kita adalah Hem? Entahlah... silahkan dinilai masing-masing. Pada sebuah organisasi baik besar ataupun kecil pasti terdapat ke empat tokoh tersebut dalam perjalananya, mereka semua saling melengkapi. Sniff dengan daya endus yang kuat akan pandai melihat perkembangan terbaru yang ada, dan potensi apa yang terjadi pada beberapa periode waktu kedepan, semua dirumuskan pada sebuah evaluasi untuk perubahan, lalu Scarry dengan cekatan melacak dan mengeksekusi secepat mungkin peluang yang akan terjadi. Karakter seperti Hem cenderung kaku, ibarat jangkar kapal yang dijatuhkan pada saat berlayar, tentunya menghambat laju sebuah kapal (organisasi) dan mereka sulit untuk berubah dan menyesuaikan diri. Berbeda dengan Haw yang cenderung lebih menimbang dan memilah terhadap perubahan yang terjadi, mencari maksud dan tujuan akan adanya perubahan, meskipun cenderung lambat namun sosok ini dibutuhkan dalam menimbang dan memutuskan sebuah tindakan sampai dia akhirnya menyakini.

 

PELAJARAN HIDUP DARI KISAH "Who Moved My Cheese?"

1.      Perubahan adalah hal yang pasti – keju akan terus bergerak. Kita akan tertinggal apabila kita berhenti. Terus bergerak dan berinovasi, seperti Bluebird yang berbenah diri dari gempuran taksi online dan digitalisasi.

2.      Perhatikan Perubahan – Cium kejumu sesering mungkin agar kamu tahu bila kejumu sudah tua. Seperti pidato terakhir dari CEO Nokia yang bilang,”Kita tidak melakukan apapun yang salah, tapi entah bagaimana kita kalah.” Ini merupakan pengingat bahwa dunia terus berubah dan kita tidak bisa terjebak dalam kesuksesan masa lalu.

3.      Adaptasi Perubahan dengan Cepat – Semakin cepat kita melepas keju lama, kita akan mendapat keju yang baru. Mungkin ini gambaran dari stasiun TV nasional yang terus berbenah ketika hampir kalah dengan sosial media Youtube dalam menjaring peminat.

4.      Bersiap untuk Berubah dan Nikmatilah – Keju akan terus bergerak- Bergeraklah bersama Keju. Penyesuaian diri pada era digitalisasi sangat dibutuhkan agar relevan sesuai dengan bidang dan kebutuhan kita. Tidak menutup kemungkinan manual labour diganti dengan Robot.


Sabtu, 04 Juli 2020

Kompas.com

Adakah yang mengenal Mark Manson ? atau pernah membaca salah satu buku karya bloger kenamaan yang lahir di kota New York tersebut?. Jika sudah mari kita berdiskusi dengan sematkan beberapa komentar dibawah tulisan ini, dan jikalau belum mari simak beberapa poin ulasan kami dari buku pertama beliau yang  menjadi buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail yang berjudul “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang lebi baik.

Dalam bukunya tersebut, seorang Mark Manson ingin memberikan pesan kepada para pembaca bahwa kunci untuk menjadi orang yang lebih kuat, lebih bahagia adalah dengan mengerjakan segala tantangan dengan lebih baik dan berhenti memaksa diri menjadi “positif” disetiap saat. Yang disajikan melalui beberapa pengalaman empiris Manson dalam menjalani kehidupan yang dialaminya. Dalam buku tersebut Manson juga mengajak kita untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya. Mengakrabi ketakutan kegagalan dan ketidakpastian  sehingga kita melarikan diri dan mengelak .

Dalam tulisan ini, saya menuliskan beberapa poin-poin penting yang dituliskan Manson dalam bukunya “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” yang secara pribadi mengajarkan saya menjadi manusia yang lebih rasional dalam menyikapi setiap perkembangan disekitar. Menjadi manusia yang bebas dari belenggu keraguan dalam setiap pengambilan keputusan.

Berikut beberapa point yang bisa kami tulis, semoga bermanfaat :

1. Semua hal yang bernilai positif dalam hidup, dimenangkan lewat pengalaman yang berasosiasi negatif.

2. Masa bodoh/bodoh amat adalah memandang tanpa gentar semua masalah yang sulit untuk dapat megambil suatu keputusan (tindakan).

3. Mengurusi segala hal dari orang lain sama dengan berhak merasa nyaman kapan saja, dengan kata lain semua harus persis dengan apa yang kita inginkan.

4. Masa bodoh bukan berarti acuh, namun nyaman saat jadi berbeda.

Gramedia.com

5. Temukan suatu hal jauh lebih penting dari sebuah “kesulitan”.

6. Sifat manusia memiliki kecenderungan untuk memilih suatu hal untuk diperhatikan.

7. Ketetapan hidup berisi masalah, kesedihan, penyesalan, kerugian dsb. Ketika kita nyaman dengan semua itu , kita kan jadi tak terkalahkan pada tingkat spiritual paling dasar.

8. Satu satunya cara mengatasi kepedihan yang timbul adalah pertama tama kita harus belajar menanggung semua itu.

9. Sadarilah hidup itu sendiri adalah suatu bentuk penderitaan, dimana orang kaya akan menderita dengan kekayaanya, orang miskin menderita karena kemiskinannya.

10. Ada sebuah premis yang mendasari semua asumsi dan keyakinan kita, yaitu bahwa kebahagiaan bersifat algoritmik, bisa diotak atik, diperoleh dan dicapai. Premis itulah yang jadi permasalahanya, kebahagiaan bukanlah suatu persamaan yang dapat dipecahkan, ketidakpuasan dan kegelisahan merupakan bagian yang inheren (berhubungan) dari sifat manusia.

11. Alasan sederhana adanya sebuah penderitaan adalah bahwa penderitaan bermanfaat secara biologis.

12. Manusia sering merasa tidak puas dengan apapun yang dimiliki namun merasa puas hanya dengan sesuatu yang tidak dimiliki.

13. Derita emosional akibat penolakan atau kegagalan mengajarkan kita bagaimana cara mencegah kesalahan yang sama.

Akurat.com


14. Hidup hanyalah rentetan masalah yang tak berujung, solusi terhadap suatu masalah hanya akan menciptakan masalah lain.

15. Kebahagiaan datang dari keberhasilan memecahkan masalah, untuk menjadi bahagia memerlukan sesuatu untuk dipecahkan, dengan demikian kebahagiaan adalah suatu tindakan (bentuk), bukan suatu yang diam diam tiba diberikan kepada kita.

16. Masalah dalam hidup tidak pernah berhenti, solusi dari suatu masalah dapat menimbulkan masalah baru. Sehingga solusi terhadap masalah kita hari ini akan meletakkan fondasi untuk masalah selanjutnya.

17.  Cara pandang yang salah dalam menghadapi sebuah masalah :

-  Penyangkalan : pengalihan diri dari kenyataan masalah, sehingga menciptakan kenyamanan jangka pendek.

-      Mentalitas Korban : merasa diri tidak mampu , menyalahkan keadaan orang lain sehingga menciptakan keetidakberdayaan.

Kompas.com


18. Titik kekurang pekaan emosional muncul karena berpautan dengan emosi – emosi yang dianggap tidak pantas untuk dibiarkan berkembang. Terkadang kita juga bertanggung jawab atas hal-hal yang bukan merupakan kesalahan kita.

19.  Ada 2 konsep yang butuh dipahami dalam memaknai kesalahan dalam hidup, yang pertama bahwa Kesalahan adalah bentuk lampau (past tense), dan Tanggung jawab adalah bentuk kini/saat ini (present tense).

20.  Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas keadaan anda kecuali diri anda sendiri. Banyak orang yang mungkin disalahkan atas ketidaknyamanan ini, namun yang bertanggung jawab tetap diri anda sendiri.

 

IDN Times.com

Setelah membaca buku “SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” dan ada dua puluh point penting yang saya tulis ditas memberikan dampak luar biasa tehadap diri saya, khusunya pada cara pandang saya terhadap masalah yang sedang saya hadapi. Tentunya bagi para pembaca semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan sedikit banyak cara pandang terhadap masalah yang sedang dihadapi. Karena kita harus sadar bahwa dalam hidup masalah akan menjadi teman sejati dalam perjalanannya.

 

Terimakasih banyak sudah singgah di Blog saya, dan semoga tulisan ini bermanfaat



Rabu, 23 Oktober 2019

Penyemprotan Pestisida Nabati

Cara membuat pestisida nabati (PESNAB) Di-era pertanian modern serta pertanian ramah lingkungan dimana keamanan setiap aspek dan komponen yang ada pada lngkungan ekosistem diutamakan, perawatan yang terjangkau dan ramah lingkungan, alat yang sederhana dan tidak menimbulkan dampak negative pada lingkungan. Pestisida nabati atau yang disingkat PESNAB adalah pestisida yang bahan aktifnya bersal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organic lainnya yang berkhaiat mengendalikan serangan hama tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan,serta dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana.

 “PESNAB ALAMI”

 Alat dan bahan : 

1. Bahan. 
a. Cabai ¼ kg
b. sere 1 kg
c. jambe 1 kg
d. tembakau ½ kg
e. bawang putih ¼ kg
f. daun sirsak 1 kg
g. garam 1 sdm.
h. Pupuk EM4
i. Air 1 liter

2. Alat. 
a. Alat penumbuk/ blender
b. Timba/ember
c. Kain penyaring

3. Langkah – langkah pembuatan 
1. Siapkan semua bahan yang akan dibuat.
2. Tumbuk/blender cabai,sere,bawang putih,daun sirsak dan garam jadi satu hingga lembut.
3. Tumbuk tembakau dan jambe hingga halus.
4. Campurkan didalam timba/ember tumbukan nomer 2 dan 3 menjadi satu serta tambahkan EM4 (Jika ada)
5. Aduklah sampai semua bahan tercampur.
6. Tutup rapat dan diamkan minimal 7 hari.
7. Setelah 7 hari saring debdan kain penyaring untuk memisahkan antara ampas dan airnya.
8. Pestisida siap diaplikasikan.

NB: pada saat aplikasi penyemprotan gunakan dosis 10cc/1 ltr. Jika hama terlalu banyak populasinya dosisi bisa ditingkatkan.
Pestisida Siap Aplikasi

Proses Penyaringan

Proses Penumbukan (Blender)

*************************SELAMAT MENCOBA************************

Senin, 05 Desember 2016

PELATIHAN P4S KAB. NGANJUK

LAPORAN PELATIHAN P4S KAB. NGANJUK

STT POMOSDA NGANJUK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Jl. KH Wachid hasyim No 304 Tanjunanom,64483 Nganjuk- Jawa Timur.
Telp :


LAPORAN KEGIATAN
A.    NAMA KEGIATAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)
SEBAGAI KELEMBAGAAN PELATIHAN/PERMAGANGAN PETANI
KAB.NGANJUK”

B.     WAKTU PELAKSANAAN
08.00 wib, 27-28 oktober 2015

C.     TEMPAT
P4S Buana Lestari,
Desa Betet, kec. Ngronggot, Kab.Nganjuk-Jawa Timur

D.    TUJUAN
Meningkatkan kapasitas pengelola P4S dalam menyelenggarakan dan atau melaksanakan pelatihan/permagangan;
Meningkatkan kualitas pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.

E.     SASARAN
v  -Terbentuknya P4S di setiap kabupaten/kota sebagai mitra kerja Pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengembangan sumber daya manusia pertanian;
v  -Terbentuknya Forum Komunikasi (FK)-P4S di setiap tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
v  -Meningkatnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pelatihan/permagangan di P4S;
v  -Terciptanya kesamaan persepsi dan gerak langkah dalam melaksanakan pembinaan P4S diantara pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya;
v  -Terciptanya kondisi yang mendorong tumbuhkembangnya tanggungjawab sosial pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya dalam turut memajukan kelembagaan pelatihan swadaya
v  -Diperolehnya dukungan penguatan kelembagaan P4S dari seluruh pemangku kepentingan

F.      MATERI PELATIHAN
Secara umum materi pelatihan P4S menjelaskan tentang bagaimana cara membentuk P4S yg benar dalam rangka memajukan pertanian daerah dan sebagai fasilitator perkembangan pertanian daerah. Yang disampaikan oleh beberapa angota dari : KEMENTRIAN PERTANIAN,BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTAIAN, BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN MALANG- JAWATIMUR 2015, Yaitu Bapak : Karel D. Sir
dan ketaua P4S Kab,Nganjuk(pengelola P4S BUANA LESTARI)
Bapak : akhmad saichu.

Materi pelatihan secara rinci adalah sebagai berikut;
-Hari pertama ; tgl 27 oktober 2015
Pemateri : Bpk. Sarno ( dinas pertanian kab. Nganjuk)

1.      AZAS-AZAR P4S

v  Keswadayaan
o   P4S dikembangkan dengan tetap mejaga kemandirian melalui kemampuan memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik masalah teknis, sosial maupun ekonomi.
v  Demokrasi
o   Dalam melaksanakan setiap kegiatan, pengelola P4S dan pengguna jasa mengadakan kesepakatan dan keterlibatan bersama secara aktif.
v   Kekeluargaan
o   P4S tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh menjalin kekerabatan antara pengelola dan fasilitator dengan peserta yang mengikuti pelatihan/permagangan.
v   Kemanfaatan
o   Keberadaan P4S dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan pengguna jasa lainnya.
v   Keterpaduan
o   Penumbuhan dan pengembangan P4S merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan perdesaan, sehingga tercapai keselarasan, keserasian dan sinergi.
v   Kesederhanaan
o   Pelatihan/permagangan di P4S dilaksanakan secara sederhana dan bertahap sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa.

2.      PRINSIP-PRINSIP P4S

      1.    Kemandirian
Dukungan pihak lain tidak boleh menyebabkan ketergantungan P4S, namun sebaliknya harus mampu mendorong tumbuh kembangnya keswadayaan.
      2.    Kerakyatan
Penumbuhan dan pengembangan P4S dilakukan dari, oleh dan untuk petani serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya yang dimiliki.
      3.    Kemitraan
P4S merupakan mitra kerja pemerintah dalam pengembangan Sumber Daya Manusia pertanian, khususnya petani dan masyarakat perdesaan.
      4.    Sinergi
Keberadaan P4S merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian/perdesaan dan dilakukan dengan mengerahkan segala sumberdaya pada berbagai pemangku kepentingan secara sinergis.
      5.    Berkelanjutan
Aktivitas P4S dilaksanakan sesuai kemampuan dan kondisi setempat secara berkelanjutan.





3.      ASPEK-ASPEK  PENGEMBANGAN P4S

1.    Pengembangan Kelembagaan.
Pengembangan kelembagaan P4S ditempuh melalui pengembangan organisasi, manajemen dan administrasi yang menunjang kapasitasnya dalam penyelenggaraan dan atau pelaksanaan pelatihan/permagangan bagi petani dan pengguna jasa lainnya
a.    Struktur Organisasi
b.    Uraian Tugas Pengurus
c.    AD/ART

2.    Pengembangan Sarana dan prasarana
Pengembangan sarana dan prasarana ditempuh melalui pemenuhan kelengkapan P4S secara mandiri sampai memenuhi standar pelayanan minimal. Sarana dan prasarana tersebut tersediri atas: kesekretariatan, dan  proses belajar mengajar.
a.    Lahan Usaha Tani  (Ha)
b.    Ruang Belajar (Kapasitas ) dan Sarana Belajar
c.    Ruang Sekretariat dan  Sarana Kesekretariatan
d.    Laboatorium dan Bengkel Kerja
e.    Peralatan Pertanian
f.     Perpustakaan dan Jumlah Judul Buku
g.    Asrama dan Sarana MCK
h.    Penerangan  dan Akses Jalan

3.    Pengembangan ketenagaan
Pengembangan kapasitas ketenagaan P4S ditempuh melalui pelatihan bagi pengelola, pelatih/ fasilitator, dan sumberdaya manusia lainnya.
     a.    Fasilitator (pengelolah sendiri atau dibantu dari pengurus atau diluar P4S)
     b.     Kompotensi  Fasilitator (Pernah mengikuti pelatihan)
     c.    Tenaga Kepengurusan  (Apakah sudah lengkap atau belum)
     d.     Pengembangan tenaga kepengurusan  (Mengikuti Pelatihan)
     e.    Penghargaan (Kab/Pro, Nasional/Inter)
     f.     Pengakuan dari pihak luar (Pernah melatih ditempat lain)
4.    Pengembangan Penyelenggaraan dan atau Pelaksanaan Pelatihan/ Permgangan
Pengembangan penyelenggaraan dan atau pelaksanaan pelatihan/ permagangan dilakukan melalui pelatihan, bimbingan, dan konsultasi secara sistematis dan berkelanjutan;
a.    Materi Pelatihan sebaiknya dalam Lembaran atau Modul
b.    Perencanan Tahunan dalam bentuk tertulis
c.    Frekwensi dan Intensitas (Pelaksanaannya dalam setahun)
d.    Pembinaan (Jumlah kemlompok yang dibina)

5.    Pengembangan Usaha dan Jejaring Kerja
a. Pengembangan usaha dilakukan melalui peningkatan skala usaha, teknologi, dandiversifikasi produk serta pemasaran. (On Farm dan Off Farm).
b.    Pegembangan jejaring usaha (Mitra uLokal, Regional,Nasional, Internasional)
c. Jejaring kerja  pelatihan/permagangan. dilakukan dengan memanfaatkan peluang kerja sama antar sesama P4S, maupun dengan kelembagaan pelatihan/ permagangan lainnya.




4.      PERSYARATAN PELAYANAN MINIMAL YANG HARUS DIPENUHI UNTUK SUATU P4S SEBAGAI BERIKUT:

ü  Mempunyai lahan/kegiatan usahatani/agribisnis/industri perdesaan yang layak dicontoh, ditiru, dan dipelajari oleh petani atau masyarakat lainnya;
ü  Melayani masyarakat untuk kegiatan magang, berlatih, berkonsultasi, belajar, atau berkunjung;
ü  Mempunyai peralatan pertanian sederhana, sesuai dengan skala dan jenis usahataninya;
ü  emiliki ruang belajar dan sarana akomodasi bagi peserta, baik di rumah petani pengelola maupun di rumah petani lain di sekitarnya;
ü  Mempunyai fasilitator, baik pengelola P4S sendiri maupun dari dinas/instansi pemerintah/swasta yang terkait;
ü  Memiliki kepengurusan P4S yang dilengkapi dengan rincian tugas serta tanggung jawab masing-masing secara jelas;
ü  Melakukan pembukuan administrasi umum P4S, antara lain: buku tamu; inventarisasi barang; buku agenda surat masuk dan keluar; buku daftar peserta pelatihan; stempel; buku notulen rapat; buku daftar petani/ kelompoktani binaan; buku nota kerjasama/kemitraan dan buku administrasi keuangan, buku kegiatan;
ü  Memiliki materi/modul pelatihan/permagangan sesuai dengan bidang usaha yang diunggulkan, baik berkaitan dengan agribisnis berbasis tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan maupun pertanian terpadu;
ü  Mempunyai rencana kegiatan pelatihan/permagangan tahunan;
ü  Memiliki papan nama P4S dengan alamat lengkap.


Hari kedua; 28 oktober 2015
Pemateri; Karel D. Sir ( KTNA jawa timur)


PROPOSAL PERMAGANGAN

1.      MAGANG / PERMAGANGAN
  Adalah salah satu metodologi pelatihan yang menekankan pada proses “bekerja sambil belajar” secara langsung di lahan usahatani dengan cara bekerjasama antara pembimbing/ pelatih/ induk semang dengan pemagang dalam pekerjaan atau bentuk praktek nyata.
Proses pendidikan dan pelatihan secara sistematis dan terorganisir di lembaga pendidikan, atau pelatihan dengan bekerja secara langsung dalam proses atau jasa, agar peserta memiliki ketrampilan dan kompetensi tertentu
sehingga petani peserta didik / pemagang tidak saja menimba ilmu pengetahuan dan ketrampilan dibidang usaha tani, tetapi peserta didik / pemagang dapat lebih mendalami tentang hidup dan  kehidupan dari  pengelola P4S/  induk semang.

2.      PEMAGANG
Adalah orang yang bertindak sebagai peserta belajar yang memerlukan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap dibidang yang ada kaitanya dengan pekerjaannya

3.      PEMBIMBING/ PELATIH/ INDUK SEMANG
Adalah fasilitator sekaligus penyelenggara dalam penyelenggaraan magang yang turut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
   Pembimbing : Petani Sukses
                          Pegawai Kelembagaan
                          Petugas Pertanian
                          Widyaiswara

4.      PELATIHAN
Proses belajar yang dirancang untuk mengubah kompetensi kerja seseorang sehingga dia dapat berprestasi lebih baik dalam pekerjaannya
Sebagai lembaga yang dimiliki dan dikelola oleh petani , maka keluwesan waktu dan materi pelajaran serta keakraban dan kekeluargaan antara petani peserta didik / pemagang dan pengelola P4S / induk semang tentu saja menjadi ciri khas

5.      PRINSIP MAGANG
1.Harus langsung melakukan
     dalam situasi nyata bersama
     dengan pembimbing
2.Materi yang dipelajari merupakan
     materi yang perlu dikuasai
3.Tersedia waktu yang cukup

6.      MANFAAT MAGANG
1.Memperkecil ketergantungan
     pada pelatihann yang terprogram
 2.Dapat dilaksanakan sepanjang
     diperlukan
 3.Biaya relatif ekonomis

7.      PRINSIP-PRINSIP  BELAJAR  ORANG  DEWASA
ü  Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam kegiatan.

ü  Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari.

ü  Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang dia pelajari bermanfaat dan praktis.
ü  Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman lalu dan daya pikir dari warga belajar.
8.      KARAKTERISTIK WARGA  BELAJAR  ORANG  DEWASA
Ø  Orang dewasa mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda.
Ø  Orang dewasa lebih suka menerima saran-saran daripada digurui.
Ø  Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama.
Ø  Orang dewasa menyenangi ha-hal yang praktis.

9.      POLA ELC (EXPERIENCING LEARNING CYCLE)
v  Tahap mengalami
v  Tahap mengungkapkan
v  Tahap menganalisis
v  Tahap menyimpulkan
v  Tahap menerapkan

10.  PROPOSAL
Merupakan gambaran atau pencerminan nyata dari suatu kemampuan atau kegiatan yang dilaksanakan.
 Sehingga isi proposal :
Mencakup seluruh kegiatan yang ada secara lengkap

11.  ISI PROPOSAL
  I. Pendahuluan
v  Berisi uraian yang melatar belakangi kegiatan
  II. Tujuan
v  Tujuan dengan adanya kegiatan tersebut
  III. Diskripsi
·         Merupakan data dari P4S
·         Nama P4S
·         Alamat
·         Biodata pemilik
·         Spesifikasi bidang pelatihan/ permagangan
·         Struktur organisasi
·         Tenaga pelatih
·         Kurikulum 
·         Metode pelatihan
       Sarana dan prasarana
ü  Lahan
ü  Tempat belajar
ü  Tempat praktek
ü  Laboratorium 
ü  Asrama
ü  MCK
ü  Ruang Sekretariat
ü  Perpustakaan
ü  Penerangan
ü  Akses jalan
     IV.Penutup

12.  PAKET PERMAGANGAN
Paket permagangan yang ditawarkan
   Magang 1 Musim Tanam (Teori & Praktek)
      
Ø  Managemen Usaha tani         Fasilitas :
Ø  Persemaian                          Penginapan
Ø  Pengolahan tanah.                Konsumsi
Ø  Pemupukan.                         Materi
Ø  Pemeliharan tanaman.           Praktek lapangan
Ø  Panen.      
      




G.    TNDAK LANJUT
1.      Terselelenggaranya komunikasi antar P4S dalam rangka menumbuh kembangkan pertanian daerah.
2.      Terselenggaranya proses permagangan di masing masing P4S yg beguna mewadai pelatihan untuk memajukan pertanian dan pendidikan di daerah.

H.    DAMPAK
Dampak dari kegiatan ini terhadap peningkatan kompetensi angota P4S antara lain sebagai brikut ;
1.      Secara umum pelatihan pengelolaan P4S kab. Nganjuk ini berdampak pada meningkatnya kemajuan pertanian dan pengembangannya dalam rangka memajukan kretifitas petani.
2.      Secara khusus  pelatihan pengelolaan P4S kab. Nganjuk ini berdanpak pada meningkatnya pemahaman bagi setiap pengelola P4S mengenai bagaimana cara membentuk P4S yang sesuai dan sebagai fasilitator permagangan kepada pihak yang membutuhkan peatihan sesuai dengan skill di masing masing P4S yang ada.

I.       PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud pertanggungjawaban kami atas tugas yang diberikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih atas semua dukungan.  Semoga bermanfaat.







Nganjuk, 1 Desember 2015
Dilaporkan kepada
Ketua BAAK STT POMOSDA NGANJUK,
Yang diberi tugas,


Sukarni, ST
Jepri restu budiaji
NIP.
NIM. 5021401017

Mengetahui
Ketua P4S POMOSDA,


Irawan Arifianto W.