Senin, 05 Desember 2016

PELATIHAN P4S KAB. NGANJUK

LAPORAN PELATIHAN P4S KAB. NGANJUK

STT POMOSDA NGANJUK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Jl. KH Wachid hasyim No 304 Tanjunanom,64483 Nganjuk- Jawa Timur.
Telp :


LAPORAN KEGIATAN
A.    NAMA KEGIATAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)
SEBAGAI KELEMBAGAAN PELATIHAN/PERMAGANGAN PETANI
KAB.NGANJUK”

B.     WAKTU PELAKSANAAN
08.00 wib, 27-28 oktober 2015

C.     TEMPAT
P4S Buana Lestari,
Desa Betet, kec. Ngronggot, Kab.Nganjuk-Jawa Timur

D.    TUJUAN
Meningkatkan kapasitas pengelola P4S dalam menyelenggarakan dan atau melaksanakan pelatihan/permagangan;
Meningkatkan kualitas pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.

E.     SASARAN
v  -Terbentuknya P4S di setiap kabupaten/kota sebagai mitra kerja Pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengembangan sumber daya manusia pertanian;
v  -Terbentuknya Forum Komunikasi (FK)-P4S di setiap tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
v  -Meningkatnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pelatihan/permagangan di P4S;
v  -Terciptanya kesamaan persepsi dan gerak langkah dalam melaksanakan pembinaan P4S diantara pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya;
v  -Terciptanya kondisi yang mendorong tumbuhkembangnya tanggungjawab sosial pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya dalam turut memajukan kelembagaan pelatihan swadaya
v  -Diperolehnya dukungan penguatan kelembagaan P4S dari seluruh pemangku kepentingan

F.      MATERI PELATIHAN
Secara umum materi pelatihan P4S menjelaskan tentang bagaimana cara membentuk P4S yg benar dalam rangka memajukan pertanian daerah dan sebagai fasilitator perkembangan pertanian daerah. Yang disampaikan oleh beberapa angota dari : KEMENTRIAN PERTANIAN,BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTAIAN, BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN MALANG- JAWATIMUR 2015, Yaitu Bapak : Karel D. Sir
dan ketaua P4S Kab,Nganjuk(pengelola P4S BUANA LESTARI)
Bapak : akhmad saichu.

Materi pelatihan secara rinci adalah sebagai berikut;
-Hari pertama ; tgl 27 oktober 2015
Pemateri : Bpk. Sarno ( dinas pertanian kab. Nganjuk)

1.      AZAS-AZAR P4S

v  Keswadayaan
o   P4S dikembangkan dengan tetap mejaga kemandirian melalui kemampuan memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik masalah teknis, sosial maupun ekonomi.
v  Demokrasi
o   Dalam melaksanakan setiap kegiatan, pengelola P4S dan pengguna jasa mengadakan kesepakatan dan keterlibatan bersama secara aktif.
v   Kekeluargaan
o   P4S tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh menjalin kekerabatan antara pengelola dan fasilitator dengan peserta yang mengikuti pelatihan/permagangan.
v   Kemanfaatan
o   Keberadaan P4S dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan pengguna jasa lainnya.
v   Keterpaduan
o   Penumbuhan dan pengembangan P4S merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan perdesaan, sehingga tercapai keselarasan, keserasian dan sinergi.
v   Kesederhanaan
o   Pelatihan/permagangan di P4S dilaksanakan secara sederhana dan bertahap sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa.

2.      PRINSIP-PRINSIP P4S

      1.    Kemandirian
Dukungan pihak lain tidak boleh menyebabkan ketergantungan P4S, namun sebaliknya harus mampu mendorong tumbuh kembangnya keswadayaan.
      2.    Kerakyatan
Penumbuhan dan pengembangan P4S dilakukan dari, oleh dan untuk petani serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya yang dimiliki.
      3.    Kemitraan
P4S merupakan mitra kerja pemerintah dalam pengembangan Sumber Daya Manusia pertanian, khususnya petani dan masyarakat perdesaan.
      4.    Sinergi
Keberadaan P4S merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian/perdesaan dan dilakukan dengan mengerahkan segala sumberdaya pada berbagai pemangku kepentingan secara sinergis.
      5.    Berkelanjutan
Aktivitas P4S dilaksanakan sesuai kemampuan dan kondisi setempat secara berkelanjutan.





3.      ASPEK-ASPEK  PENGEMBANGAN P4S

1.    Pengembangan Kelembagaan.
Pengembangan kelembagaan P4S ditempuh melalui pengembangan organisasi, manajemen dan administrasi yang menunjang kapasitasnya dalam penyelenggaraan dan atau pelaksanaan pelatihan/permagangan bagi petani dan pengguna jasa lainnya
a.    Struktur Organisasi
b.    Uraian Tugas Pengurus
c.    AD/ART

2.    Pengembangan Sarana dan prasarana
Pengembangan sarana dan prasarana ditempuh melalui pemenuhan kelengkapan P4S secara mandiri sampai memenuhi standar pelayanan minimal. Sarana dan prasarana tersebut tersediri atas: kesekretariatan, dan  proses belajar mengajar.
a.    Lahan Usaha Tani  (Ha)
b.    Ruang Belajar (Kapasitas ) dan Sarana Belajar
c.    Ruang Sekretariat dan  Sarana Kesekretariatan
d.    Laboatorium dan Bengkel Kerja
e.    Peralatan Pertanian
f.     Perpustakaan dan Jumlah Judul Buku
g.    Asrama dan Sarana MCK
h.    Penerangan  dan Akses Jalan

3.    Pengembangan ketenagaan
Pengembangan kapasitas ketenagaan P4S ditempuh melalui pelatihan bagi pengelola, pelatih/ fasilitator, dan sumberdaya manusia lainnya.
     a.    Fasilitator (pengelolah sendiri atau dibantu dari pengurus atau diluar P4S)
     b.     Kompotensi  Fasilitator (Pernah mengikuti pelatihan)
     c.    Tenaga Kepengurusan  (Apakah sudah lengkap atau belum)
     d.     Pengembangan tenaga kepengurusan  (Mengikuti Pelatihan)
     e.    Penghargaan (Kab/Pro, Nasional/Inter)
     f.     Pengakuan dari pihak luar (Pernah melatih ditempat lain)
4.    Pengembangan Penyelenggaraan dan atau Pelaksanaan Pelatihan/ Permgangan
Pengembangan penyelenggaraan dan atau pelaksanaan pelatihan/ permagangan dilakukan melalui pelatihan, bimbingan, dan konsultasi secara sistematis dan berkelanjutan;
a.    Materi Pelatihan sebaiknya dalam Lembaran atau Modul
b.    Perencanan Tahunan dalam bentuk tertulis
c.    Frekwensi dan Intensitas (Pelaksanaannya dalam setahun)
d.    Pembinaan (Jumlah kemlompok yang dibina)

5.    Pengembangan Usaha dan Jejaring Kerja
a. Pengembangan usaha dilakukan melalui peningkatan skala usaha, teknologi, dandiversifikasi produk serta pemasaran. (On Farm dan Off Farm).
b.    Pegembangan jejaring usaha (Mitra uLokal, Regional,Nasional, Internasional)
c. Jejaring kerja  pelatihan/permagangan. dilakukan dengan memanfaatkan peluang kerja sama antar sesama P4S, maupun dengan kelembagaan pelatihan/ permagangan lainnya.




4.      PERSYARATAN PELAYANAN MINIMAL YANG HARUS DIPENUHI UNTUK SUATU P4S SEBAGAI BERIKUT:

ü  Mempunyai lahan/kegiatan usahatani/agribisnis/industri perdesaan yang layak dicontoh, ditiru, dan dipelajari oleh petani atau masyarakat lainnya;
ü  Melayani masyarakat untuk kegiatan magang, berlatih, berkonsultasi, belajar, atau berkunjung;
ü  Mempunyai peralatan pertanian sederhana, sesuai dengan skala dan jenis usahataninya;
ü  emiliki ruang belajar dan sarana akomodasi bagi peserta, baik di rumah petani pengelola maupun di rumah petani lain di sekitarnya;
ü  Mempunyai fasilitator, baik pengelola P4S sendiri maupun dari dinas/instansi pemerintah/swasta yang terkait;
ü  Memiliki kepengurusan P4S yang dilengkapi dengan rincian tugas serta tanggung jawab masing-masing secara jelas;
ü  Melakukan pembukuan administrasi umum P4S, antara lain: buku tamu; inventarisasi barang; buku agenda surat masuk dan keluar; buku daftar peserta pelatihan; stempel; buku notulen rapat; buku daftar petani/ kelompoktani binaan; buku nota kerjasama/kemitraan dan buku administrasi keuangan, buku kegiatan;
ü  Memiliki materi/modul pelatihan/permagangan sesuai dengan bidang usaha yang diunggulkan, baik berkaitan dengan agribisnis berbasis tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan maupun pertanian terpadu;
ü  Mempunyai rencana kegiatan pelatihan/permagangan tahunan;
ü  Memiliki papan nama P4S dengan alamat lengkap.


Hari kedua; 28 oktober 2015
Pemateri; Karel D. Sir ( KTNA jawa timur)


PROPOSAL PERMAGANGAN

1.      MAGANG / PERMAGANGAN
  Adalah salah satu metodologi pelatihan yang menekankan pada proses “bekerja sambil belajar” secara langsung di lahan usahatani dengan cara bekerjasama antara pembimbing/ pelatih/ induk semang dengan pemagang dalam pekerjaan atau bentuk praktek nyata.
Proses pendidikan dan pelatihan secara sistematis dan terorganisir di lembaga pendidikan, atau pelatihan dengan bekerja secara langsung dalam proses atau jasa, agar peserta memiliki ketrampilan dan kompetensi tertentu
sehingga petani peserta didik / pemagang tidak saja menimba ilmu pengetahuan dan ketrampilan dibidang usaha tani, tetapi peserta didik / pemagang dapat lebih mendalami tentang hidup dan  kehidupan dari  pengelola P4S/  induk semang.

2.      PEMAGANG
Adalah orang yang bertindak sebagai peserta belajar yang memerlukan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap dibidang yang ada kaitanya dengan pekerjaannya

3.      PEMBIMBING/ PELATIH/ INDUK SEMANG
Adalah fasilitator sekaligus penyelenggara dalam penyelenggaraan magang yang turut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
   Pembimbing : Petani Sukses
                          Pegawai Kelembagaan
                          Petugas Pertanian
                          Widyaiswara

4.      PELATIHAN
Proses belajar yang dirancang untuk mengubah kompetensi kerja seseorang sehingga dia dapat berprestasi lebih baik dalam pekerjaannya
Sebagai lembaga yang dimiliki dan dikelola oleh petani , maka keluwesan waktu dan materi pelajaran serta keakraban dan kekeluargaan antara petani peserta didik / pemagang dan pengelola P4S / induk semang tentu saja menjadi ciri khas

5.      PRINSIP MAGANG
1.Harus langsung melakukan
     dalam situasi nyata bersama
     dengan pembimbing
2.Materi yang dipelajari merupakan
     materi yang perlu dikuasai
3.Tersedia waktu yang cukup

6.      MANFAAT MAGANG
1.Memperkecil ketergantungan
     pada pelatihann yang terprogram
 2.Dapat dilaksanakan sepanjang
     diperlukan
 3.Biaya relatif ekonomis

7.      PRINSIP-PRINSIP  BELAJAR  ORANG  DEWASA
ü  Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam kegiatan.

ü  Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitan dengan kehidupannya sehari-hari.

ü  Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila apa yang dia pelajari bermanfaat dan praktis.
ü  Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman lalu dan daya pikir dari warga belajar.
8.      KARAKTERISTIK WARGA  BELAJAR  ORANG  DEWASA
Ø  Orang dewasa mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda.
Ø  Orang dewasa lebih suka menerima saran-saran daripada digurui.
Ø  Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama.
Ø  Orang dewasa menyenangi ha-hal yang praktis.

9.      POLA ELC (EXPERIENCING LEARNING CYCLE)
v  Tahap mengalami
v  Tahap mengungkapkan
v  Tahap menganalisis
v  Tahap menyimpulkan
v  Tahap menerapkan

10.  PROPOSAL
Merupakan gambaran atau pencerminan nyata dari suatu kemampuan atau kegiatan yang dilaksanakan.
 Sehingga isi proposal :
Mencakup seluruh kegiatan yang ada secara lengkap

11.  ISI PROPOSAL
  I. Pendahuluan
v  Berisi uraian yang melatar belakangi kegiatan
  II. Tujuan
v  Tujuan dengan adanya kegiatan tersebut
  III. Diskripsi
·         Merupakan data dari P4S
·         Nama P4S
·         Alamat
·         Biodata pemilik
·         Spesifikasi bidang pelatihan/ permagangan
·         Struktur organisasi
·         Tenaga pelatih
·         Kurikulum 
·         Metode pelatihan
       Sarana dan prasarana
ü  Lahan
ü  Tempat belajar
ü  Tempat praktek
ü  Laboratorium 
ü  Asrama
ü  MCK
ü  Ruang Sekretariat
ü  Perpustakaan
ü  Penerangan
ü  Akses jalan
     IV.Penutup

12.  PAKET PERMAGANGAN
Paket permagangan yang ditawarkan
   Magang 1 Musim Tanam (Teori & Praktek)
      
Ø  Managemen Usaha tani         Fasilitas :
Ø  Persemaian                          Penginapan
Ø  Pengolahan tanah.                Konsumsi
Ø  Pemupukan.                         Materi
Ø  Pemeliharan tanaman.           Praktek lapangan
Ø  Panen.      
      




G.    TNDAK LANJUT
1.      Terselelenggaranya komunikasi antar P4S dalam rangka menumbuh kembangkan pertanian daerah.
2.      Terselenggaranya proses permagangan di masing masing P4S yg beguna mewadai pelatihan untuk memajukan pertanian dan pendidikan di daerah.

H.    DAMPAK
Dampak dari kegiatan ini terhadap peningkatan kompetensi angota P4S antara lain sebagai brikut ;
1.      Secara umum pelatihan pengelolaan P4S kab. Nganjuk ini berdampak pada meningkatnya kemajuan pertanian dan pengembangannya dalam rangka memajukan kretifitas petani.
2.      Secara khusus  pelatihan pengelolaan P4S kab. Nganjuk ini berdanpak pada meningkatnya pemahaman bagi setiap pengelola P4S mengenai bagaimana cara membentuk P4S yang sesuai dan sebagai fasilitator permagangan kepada pihak yang membutuhkan peatihan sesuai dengan skill di masing masing P4S yang ada.

I.       PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud pertanggungjawaban kami atas tugas yang diberikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih atas semua dukungan.  Semoga bermanfaat.







Nganjuk, 1 Desember 2015
Dilaporkan kepada
Ketua BAAK STT POMOSDA NGANJUK,
Yang diberi tugas,


Sukarni, ST
Jepri restu budiaji
NIP.
NIM. 5021401017

Mengetahui
Ketua P4S POMOSDA,


Irawan Arifianto W.


0 komentar:

Posting Komentar