This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 03 Agustus 2016


“SILATURRAHMI MORINGA”



Pola hidup yang sehat tentunya menjadi idaman bagi setiap masyarakat. Berbagai bentuk program dan kegiatan dilakukan oleh pemerintah atau elemen dibawahnya dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat.

            Moringa atau yang lebih dikenal “kelor” oleh suku jawa ternyata memiliki manfaat yang sangat besar, tanaman pengusir setan itu yang dikenal masyarakat jawa selama ini ternyata memiliki manfaat yang luar biasa, selain untuk kuliner kelor juga bisa dimanfaatkan untuk medis dan kecantikan hal tersebut sudah teruji nyata dari penelitian WHO (world health organization).
           
            Selasa 2 agustus 2016 tepatnya pukul 09.30 wib jajaran Camat Tanjunganom beserta Mahasiswa KKN UNDAR (univ. pesantren tinggi darul ulum jombang) yang berjumlah 10 orang bersilaturahmi ke POMOSDA dengan tujuan sowan Bapak kyai tanjung selain itu juga mengutarakan ketertarikannya berbudidaya Moringa atau “kelor” dalam bahasa jawa yang merupakan tanaman sejuta manfaat yang nantinya akan di ajarkan ke masyarakat seluruh kecamatan tanjunganom.

Sambutan hangat juga di berikan oleh Bapak kyai tanjung dalam menyambut kedatangan Pak Camat beserta mahasiswa UNDAR yang datang. Pak Camat mengutarakan kembali maksud dan tujuannya ke POMOSDA yaitu ingin belajar berbudidaya kelor dan juga membuat olahan dari tanaman kelor, dan kenapa kok di pomosda karena pak camat tahu salah satu yang sudah berbudidaya dan memproduksi produk turunan dari kelor di kab. Nganjuk salah satunya adalah POMOSDA dan juga telah melakukan seminar tentang manfaat tanaman kelor.

Pak Camat juga mengutarakan Misinya, “saya ingin masyarakat seluruh kec. Tanjunganom bisa menanam dan memanfaatkan tanaman kelor tersebut baik di kebun ataupun dihalaman rumahnya, tentunya dalam melaksanakan misi itu saya memiliki kendala, diantaranya minimnya pengetahuan masyrarkat akan banyaknya manfaat dari tanaman kelor tersebut dan juga pola pikir masyarakat yang mendoktrin tanaman kelor adalah tanaman yang bisa merontokkan ilmu dan pengusir setan”, begitu pemaparan dari Pak Camat.

Disela pembicaraan, bapak kyai tanjung juga mulai memaparkan bahwa kenapa masyarakat jawa mempunyai doktrin seperti itu. “Masyarakat jawa khususnya telah dibodohi oleh doktrin yang menyatakan akan mistisnya tanaman kelor itu, ada yang berpandangan tanaman kelor adalah tanaman setan, perontok ilmu kanuragan dan lain sebagainya, hal tersebut adalah tipu daya pada jaman penjajahan colonial belanda yang akan menghancurkan Indonesia dengan mendoktrin dan menakuti masyarakat dengan kemistisan tanaman kelor tersebut sehingga manfaat tanaman kelor tersebut tidak banyak diketahui dan tertutupi oleh doktrin mistis itu”.

Mahasiswa UNDAR juga ikut andil dalam percakapan hangat tersebut dengan melontarkan beberapa pertanyaan. “selain untuk sayuran, produk turunan apa yang sudah diproduksi dari tanaman kelor tersebut Gus”, Tanya salah satu mahasiswa.

            Tidak perlu waktu lama untuk menjawab pertanyaan tersebut, bapak kyai mulai permisi dan bangkit dari tempat duduknya menuju dapur dan kembali lagi dengan membawa 2 piring kue dengan bebrapa varian yang berbeda yang diambil dari kulkas.Terkagum dan terkesima itulah ekspresi yang bisa digambarkan dari raut wajah pak camat dan para mahasiswa. “ternyata tidak hanya kataya ya?, tapi memang benar di POMOSDA ada, keren ini Gus”, celetuk pak camat sambil menikmati kue olahan dari kelor.
Para mahasiswa UNDAR juga mengutarakan ketertarikannya akan olahan kelor yang nantinya bisa mengembangkan kegiatan UKM dan KOPMA (koperasi mahasiswa) yang ada di universitas.

            Pembincangan pun berlanjut mengenai sejauh mana program kelor di POMOSDA berjalan, Bapak kyai memaparkan program pemberdayaan yang ada di POMOSDA, antusiasme pak camat dan mahasiswa dalam menyimak menambah hangat suasana. Beberapa detik kemudian dalam hangatnya obrolan, pak toyibin muncul dengan membawa nampan yang diatasnya terdapat beberapa gelas minuman berwarna hijau tua, tidak salah lagi itu adalah teh moringa . “nah ini juga adalah salah satu produk turunan dari olahan kelor yang kami produksi, teh moringa”.papar bapak kyai sembari mempersilahkan untuk mencicipi teh moringa.
“ lhooo.. ini apa lagi, wah kalau begitu istri saya akan saya suruh belajar disini bersama ibu ibu muslimatan dan PKK. Komplit semuanya ada ” ujar pak camat dengan nada kagum.
“ wah kalau begitu kami para mahasiswa juga ingin belajar Gus” tambah dari salah satu mahasiswa. Bapak kyai pun mempersilahkan semuanya yang mau belajar bersama- sama disini.

            “O iya Gus, kami juga berencana mengadakan lomba memasak dan membuat olahan kue dari kelor, nanti minta tolon dari pomosda sebagai jurinya ya” tambah pak camat.
Bapak kyai pun meng-iyakan maksud dari pak camat tersebut.

Obrolan pun berlanjut sampai akhirnya pukul 11.45 rombongan pak camat beserta mahasiswa berpamitan pulang dan berjanji akan datang kembai lagi ke POMOSDA. Sebelum pulang pak camat beserta para mahasiswa UNDAR meminta foto bersama sebagai kenang-kenangan.